Monday, November 28, 2011

Sejarah Musik Underground Indonesia (History of Underground Music Indonesia)

Awal Mula

Embrio kelahiran scene musik rock underground di Indonesia sulit dilepaskan dari evolusi rocker-rocker pionir era 70-an sebagai pendahulunya. Sebut saja misalnya God Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy(Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Terncem (Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek dari Banten. Mereka inilah generasi pertama rocker Indonesia. Istilah underground sendiri sebenarnya sudah digunakan Majalah Aktuil sejak awal era 70- an. Istilah tersebut digunakan majalah musik dan gaya hidup pionir asal Bandungitu untuk mengidentifikasi band-band yang memainkan musik keras dengan gaya yang lebih `liar’ dan `ekstrem’ untuk ukuran jamannya. Padahal kalau mau jujur, lagu-lagu yang dimainkan band- band tersebut di atas bukanlah lagu karya mereka sendiri, melainkan milik band-band luar negeri macam Deep Purple, Jefferson Airplane, Black Sabbath, Genesis, Led Zeppelin, Kansas, Rolling Stones hingga ELP. Tradisi yang kontraproduktif ini kemudian mencatat sejarah
namanya sempat mengharum di pentas nasional. Sebut saja misalnya El Pamas, Grass Rock (Malang), Power Metal (Surabaya), Adi Metal Rock (Solo), Val Halla (Medan) hingga Roxx (Jakarta). Selain itu Log jugalah yang membidani lahirnya label rekaman rock yang pertama diIndonesia, Logiss Records. Produk pertama label ini adalah album
ketiga God Bless, “Semut Hitam” yang dirilis tahun 1988 dan ludes hingga 400.000 kaset di seluruh Indonesia.

Menjelang akhir era 80-an, di seluruh dunia waktu itu anak-anak muda sedang mengalami demam musik thrash metal. Sebuah perkembangan style musik metal yang lebih ekstrem lagi dibandingkan heavy metal. Band- band yang menjadi gods-nya antara lain Slayer, Metallica, Exodus, Megadeth, Kreator, Sodom, Anthrax hingga Sepultura. Kebanyakan kota- kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Surabaya, Malang hingga Bali, scene undergroundnya pertama kali lahir dari genre musik ekstrem tersebut. Di Jakarta sendiri komunitas metal pertama kali tampil di depan publik pada awal tahun 1988. Komunitas anak metal (saat itu istilah underground belum populer) ini biasa hang out di Pid Pub, sebuah pub kecil di kawasan pertokoan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Menurut Krisna J. Sadrach, frontman Sucker Head, selain nongkrong, anak-anak yang hang out di sana oleh Tante Esther, owner Pid Pub, diberi kesempatan untuk bisa manggung di sana. Setiap malam minggu biasanya selalu ada live show dari band-band baru di Pid Pub dan kebanyakan band-band tersebut mengusung musik rock atau metal.

Band-band yang sering hang out di scene Pid Pub ini antara lain Roxx (Metallica & Anthrax), Sucker Head (Kreator & Sepultura), Commotion Of Resources (Exodus), Painfull Death, Rotor (Kreator), Razzle (GN’R), Parau (DRI & MOD), Jenazah, Mortus hingga Alien Scream (Obituary). Beberapa band diatas pada perjalanan berikutnya banyak yang membelah diri menjadi band-band baru. Commotion Of Resources adalah cikal bakal band gothic metal Getah, sedangkan Parau adalah embrio band death metal lawas Alien Scream. Selain itu Oddie, vokalis Painfull Death selanjutnya membentuk grup industrial Sic Mynded di Amerika Serikat bersama Rudi Soedjarwo (sutradara Ada Apa Dengan Cinta?). Rotor sendiri dibentuk pada tahun 1992 setelah cabutnya gitaris Sucker Head, Irvan Sembiring yang merasa konsep musik Sucker Head saat itu masih kurang ekstrem baginya.


Semangat yang dibawa para pendahulu ini memang masih berkutat pola tradisi `sekolah lama’, bangga menjadi band cover version! Di antara mereka semua, hanya Roxx yang beruntung bisa rekaman untuk single pertama mereka, “Rock Bergema”. Ini terjadi karena mereka adalah salah satu finalis Festival Rock Se-Indonesia ke-V. Mendapat kontrak rekaman dari label adalah obsesi yang terlalu muluk saat itu. Jangankan rekaman, demo rekaman bisa diputar di radio saja mereka sudah bahagia. Saat itu stasiun radio yang rutin mengudarakan musik- musik rock/metal adalah Radio Bahama, Radio Metro Jaya dan Radio SK. Dari beberapa radio tersebut mungkin yang paling legendaris adalah Radio Mustang. Mereka punya program bernama Rock N’ Rhythm yang
mengudara setiap Rabu malam dari pukul 19.00 – 21.00 WIB. Stasiun radio ini bahkan sempat disatroni langsung oleh dedengkot thrash metal Brasil, Sepultura, kala mereka datang keJakarta bulan Juni 1992. Selain medium radio, media massa yang kerap mengulas berita- berita rock/metal pada waktu itu hanya Majalah HAI, Tabloid Citra Musik dan Majalah Vista.

Selain hang out di Pid Pub tiap akhir pekan, anak-anak metal ini sehari-harinya nongkrong di pelataran Apotik Retna yang terletak di daerah Cilandak, Jakarta Selatan. Beberapa selebritis muda yang dulu sempat nongkrong bareng (groupies?) anak-anak metal ini antara lain Ayu Azhari, Cornelia Agatha, Sophia Latjuba, Karina Suwandi hingga Krisdayanti. Aktris Ayu Azhari sendiri bahkan sempat dipersunting sebagai istri oleh (alm) Jodhie Gondokusumo yang merupakan vokalis Getah dan juga
mantan vokalis Rotor.

Tak seberapa jauh dari Apotik Retna, lokasi lain yang sering dijadikan lokasi rehearsal adalah Studio One Feel yang merupakan studio latihan paling legendaris dan bisa dibilang hampir semua band- band rock/metal lawas ibukota pernah rutin berlatih di sini. Selain Pid Pub, venue alternatif tempat band-band rock underground
manggung pada masa itu adalah Black Hole dan restoran Manari Open Air di Museum Satria Mandala (cikal bakal Poster Café). Diluar itu, pentas seni MA dan acara musik kampus sering kali pula di “infiltrasi” oleh band-band metal tersebut. Beberapa pensi yang historikal di antaranya adalah Pamsos (SMA 6 Bulungan), PL Fair (SMA
Pangudi Luhur), Kresikars (SMA 82), acara musik kampus Universitas
Nasional (Pejaten), Universitas Gunadarma, Universitas Indonesia (Depok), Unika Atmajaya Jakarta, Institut Teknologi Indonesia (Serpong) hingga Universitas Jayabaya (Pulomas).

Berkonsernya dua supergrup metal internasional di Indonesia, Sepultura (1992) dan Metallica (1993) memberi kontribusi cukup besar bagi perkembangan band-band metal sejenis di Indonesia. Tak berapa lama setelah Sepultura sukses “membakar” Jakarta dan Surabaya, band speed metal Roxx merilis album debut self-titled mereka di bawah
label Blackboard. Album kaset ini kelak menjadi salah satu album speed metal klasik Indonesia era 90-an. Hal yang sama dialami pula oleh Rotor. Sukses membuka konser fenomenal Metallica selama dua hari berturut-turut di Stadion Lebak Bulus, Rotor lantas merilis album thrash metal major labelnya yang pertama di Indonesia, Behind The 8th Ball (AIRO). Bermodalkan rekomendasi dari manajer tur Metallica dan honor 30 juta rupiah hasil dua kali membuka konser Metallica, para personel Rotor (minus drummer Bakkar Bufthaim) lantas eksodus ke negeri Paman Sam untuk mengadu nasib. Sucker Head sendiri tercatat paling telat dalam merilis album debut dibanding band
seangkatan mereka lainnya. Setelah dikontrak major label lokal, Aquarius
Musikindo, baru di awal 1995 mereka merilis album `The Head Sucker’. Hingga kini Sucker Head tercatat sudah merilis empat buah album.

Dari sedemikian panjangnya perjalanan rock underground di tanah air, mungkin baru di paruh pertama dekade 90-anlah mulai banyak terbentuk scene-scene underground dalam arti sebenarnya di Indonesia. Di Jakarta sendiri konsolidasi scene metal secara masif berpusat di Blok M sekitar awal 1995. Kala itu sebagian anak-anak metal sering
terlihat nongkrong di lantai 6 game center Blok M Plaza dan di sebuah resto waralaba terkenal di sana. Aktifitas mereka selain hang out adalah bertukar informasi tentang band-band lokal daninternasional, barter CD, jual-beli t-shirt metal hingga merencanakan pengorganisiran konser. Sebagian lagi yang lainnya memilih hang out di basement Blok Mall yang kebetulan letaknya berada di bawah tanah.

Pada era ini hype musik metal yang masif digandrungi adalah subgenre yang makin ekstrem yaitu death metal, brutal death metal, grindcore, black metal hingga gothic/doom metal. Beberapa band yang makin mengkilap namanya di era ini adalah Grausig, Trauma, Aaarghhh, Tengkorak, Delirium Tremens, Corporation of Bleeding, Adaptor, Betrayer, Sadistis, Godzilla dan sebagainya. Band grindcore Tengkorak pada tahun 1996 malah tercatat sebagai band yang pertama kali merilis mini album secara independen di Jakarta dengan judul `It’s A Proud To Vomit Him’. Album ini direkam secara profesional di Studio Triple M, Jakarta dengan sound engineer Harry Widodo (sebelumnya pernah menangani album Roxx, Rotor, Koil, Puppen dan PAS).

Tahun 1996 juga sempat mencatat kelahiran fanzine musik underground pertama di Jakarta, Brainwashed zine. Edisi pertama Brainwashed terbit 24 halaman dengan menampilkan cover Grausig dan profil band Trauma, Betrayer serta Delirium Tremens. Di ketik di komputer berbasis system operasi Windows 3.1 dan lay-out cut n’ paste tradisional, Brainwashed kemudian diperbanyak 100 eksemplar dengan mesin foto kopi milik saudara penulis sendiri. Di edisi-edisi berikutnya Brainwashed mengulas pula band-band hardcore, punk bahkan ska. Setelah terbit fotokopian hingga empat edisi, di tahun 1997 Brainwashed sempat dicetak ala majalah profesional dengan cover
penuh warna. Hingga tahun 1999 Brainwashed hanya kuat terbit hingga tujuh edisi, sebelum akhirnya di tahun 2000 penulis menggagas format e-zine di internet (www.bisik.com). Media-media serupa yang selanjutnya lebih konsisten terbit di Jakarta antara lain Morbid Noise zine, Gerilya zine, Rottrevore zine, Cosmic zine dan
sebagainya.

29 September 1996 menandakan dimulainya sebuah era baru bagi perkembangan rock underground di Jakarta. Tepat pada hari itulah digelar acara musik indie untuk pertama kalinya di Poster Café. Acara bernama “Underground Session” ini digelar tiap dua minggu sekali pada malam hari kerja. Café legendaris yang dimiliki rocker gaek
Ahmad Albar ini banyak melahirkan dan membesarkan scene musik indie baru yang memainkan genre musik berbeda dan lebih variatif. Lahirnya scene Brit/indie pop, ledakan musik ska yang fenomenal era 1997 – 2000 sampai tawuran massal bersejarah antara sebagian kecil massa Jakarta dengan Bandung terjadi juga di tempat ini. Getah,
Brain The Machine, Stepforward, Dead Pits, Bloody Gore, Straight Answer, Frontside, RU Sucks, Fudge, Jun Fan Gung Foo, Be Quiet, Bandempo, Kindergarten, RGB, Burning Inside, Sixtols, Looserz, HIV, Planet Bumi, Rumahsakit, Fable, Jepit Rambut, Naif, Toilet Sounds, Agus Sasongko & FSOP adalah sebagian kecil band-band yang `kenyang’ manggung di sana.

10 Maret 1999 adalah hari kematian scene Poster Café untuk selama- lamanya. Pada hari itu untuk terakhir kalinya diadakan acara musik di sana (Subnormal Revolution) yang berujung kerusuhan besar antara massa punk dengan warga sekitar hingga berdampak hancurnya beberapa mobil dan unjuk giginya aparat kepolisian dalam membubarkan massa. Bubarnya Poster Café diluar dugaan malah banyak melahirkan venue- venue alternatif bagi masing-masing scene musik indie. Café Kupu- Kupu di Bulungan sering digunakan scene musik ska, Pondok Indah Waterpark, GM 2000 café dan Café Gueni di Cikini untuk scene Brit/indie pop, Parkit De Javu Club di Menteng untuk gigs punk/hardcore dan juga indie pop. Belakangan BB’s Bar yang super- sempit di Menteng sering disewa untuk acara garage rock-new wave-mellow punk juga rock yang kini sedang hot, seperti The Upstairs, Seringai, The Brandals, C’mon Lennon, Killed By Butterfly, Sajama Cut,
Devotion dan banyak lagi. Di antara semuanya, mungkin yang paling `netral’ dan digunakan lintas-scene cuma Nirvana Café yangterletak di basement Hotel Maharadja, Jakarta Selatan. Di tempat ini pulalah, 13 Januari 2002 silam, Puppen `menghabisi riwayat’ mereka dalam sebuah konser bersejarah yang berjudul, “Puppen : Last Show Ever”, sebuah rentetan show akhir band Bandung ini sebelum membubarkan diri.

Scene Punk/Hardcore/Brit/Indie Pop

Invasi musik grunge/alternative dan dirilisnya album Kiss This dari Sex Pistols pada tahun 1992 ternyata cukup menjadi trigger yang ampuh dalam melahirkan band-band baru yang tidak memainkan musik metal. Misalnya saja band Pestol Aer dari komunitas Young Offender yang diawal kiprahnya sering meng-cover lagu-lagu Sex Pistols lengkap dengan dress-up punk dan haircut mohawknya. Uniknya, pada perjalanan selanjutnya, sekitar tahun 1994, Pestol Aer kemudian mengubah arah musik mereka menjadi band yang mengusung genre british/indie pop ala The Stone Roses. Konon, peristiwa historik ini
kemudian menjadi momen yang cukup signifikan bagi perkembangan scene british/indie pop di Jakarta. Sebelum bubar, di pertengahan 1997 mereka sempat merilis album debut bertitel `…Jang Doeloe’. Generasi awal dari scene brit pop ini antara lain adalah band Rumahsakit, Wondergel, Planet Bumi, Orange, Jellyfish, Jepit Rambut, Room-V,
Parklife hingga Death Goes To The Disco.

Pestol Aer memang bukan band punk pertama, ibukota ini di tahun 1989 sempat melahirkan band punk/hardcore pionir Antiseptic yang kerap memainkan nomor-nomor milik Black Flag, The Misfits, DRI sampai Sex Pistols. Lukman (Waiting Room/The Superglad) dan Robin (Sucker Head/Noxa) adalah alumnus band ini juga. Selain sering manggung di Jakarta, Antiseptic juga sempat manggung di rockfest legendaris Bandung, Hullabaloo II pada akhir 1994. Album debut Antiseptic sendiri yang bertitel `Finally’ baru rilis delapan tahun kemudian (1997) secara D.I.Y. Ada juga band alternatif seperti Ocean yang memainkan musik ala Jane’s Addiction dan lainnya, sayangnya mereka tidak sempat merilis rekaman.

Selain itu, di awal 1990, Jakarta juga mencetak band punk rock The Idiots yang awalnya sering manggung meng-cover lagu-lagu The Exploited. Nggak jauh berbeda dengan Antiseptic, baru sembilan tahun kemudian The Idiots merilis album debut mereka yang bertitel `Living Comfort In Anarchy’ via label indie Movement Records. Komunitas-
komunitas punk/hardcore juga menjamur di Jakarta pada era 90-an tersebut. Selain komunitas Young Offender tadi, ada pula komunitas South Sex (SS) di kawasan Radio Dalam, Subnormal di Kelapa Gading, Semi-People di Duren Sawit, Brotherhood di Slipi, Locos di Blok M hingga SID Gank di Rawamangun.

Sementara rilisan klasik dari scene punk/hardcore Jakarta adalah album kompilasi Walk Together, Rock Together (Locos Enterprise) yang rilis awal 1997 dan memuat singel antara lain dari band Youth Against Fascism, Anti Septic, Straight Answer, Dirty Edge dan sebagainya. Album kompilasi punk/hardcore klasik lainnya adalah Still One, Still Proud (Movement Records) yang berisikan singel dari Sexy Pig, The Idiots, Cryptical Death hingga Out Of Control.

Bandung scene

Di Bandung sekitar awal 1994 terdapat studio musik legendaris yang menjadi cikal bakal scene rock underground di sana. Namanya Studio Reverse yang terletak di daerah Sukasenang. Pembentukan studio ini digagas oleh Richard Mutter (saat itu drummer PAS) dan Helvi. Ketika semakin berkembang Reverse lantas melebarkan sayap bisnisnya dengan
membuka distro (akronim dari distribution) yang menjual CD, kaset, poster, t-shirt, serta berbagai aksesoris import lainnya. Selain distro, Richard juga sempat membentuk label independen 40.1.24 yang rilisan pertamanya di tahun 1997 adalah kompilasi CD yang bertitel “Masaindahbangetsekalipisan.” Band-band indie yang ikut serta di kompilasi ini antara lain adalah Burger Kill, Puppen, Papi, Rotten To The Core, Full of Hate dan Waiting Room, sebagai satu- satunya band asal Jakarta.

Band-band yang sempat dibesarkan oleh komunitas Reverse ini antara lain PAS dan Puppen. PAS sendiri di tahun 1993 menorehkan sejarah sebagai band Indonesia yang pertama kali merilis album secara independen. Mini album mereka yang bertitel “Four Through The S.A.P” ludes terjual 5000 kaset dalam waktu yang cukup singkat. Mastermind yang melahirkan ide merilis album PAS secara independen tersebut adalah (alm) Samuel Marudut. Ia adalah Music Director Radio GMR, sebuah stasiun radio rock pertama di Indonesia yang kerap memutar demo-demo rekaman band-band rock amatir asal Bandung, Jakarta dan sekitarnya. Tragisnya, di awal 1995 Marudut ditemukan tewas tak bernyawa di kediaman Krisna Sucker Head di Jakarta. Yang mengejutkan, kematiannya ini, menurut Krisna, diiringi lagu The End dari album Best of The Doors yang diputarnya pada tape di kamar Krisna. Sementara itu Puppen yang dibentuk pada tahun 1992 adalah salah satu pionir hardcore lokal yang hingga akhir hayatnya di tahun 2002 sempat merilis tiga album yaitu, Not A Pup E.P. (1995), MK II (1998) dan Puppen s/t (2000). Kemudian menyusul Pure Saturday dengan albumnya yang self-titled. Album ini kemudian dibantu promosinya oleh Majalah Hai. Kubik juga mengalami hal yang sama, dengan cara bonus kaset 3 lagu sebelum rilis albumnya.

Agak ke timur, masih di Bandung juga, kita akan menemukan sebuah komunitas yang menjadi episentrum underground metal di sana, komunitas Ujung Berung. Dulunya di daerah ini sempat berdiri Studio Palapa yang banyak berjasa membesarkan band-band underground cadas macam Jasad, Forgotten, Sacrilegious, Sonic Torment, Morbus Corpse, Tympanic Membrane, Infamy, Burger Kill dan sebagainya. Di sinilah kemudian pada awal 1995 terbit fanzine musik pertama di Indonesia yang bernama Revograms Zine. Editornya Dinan, adalah vokalis band Sonic Torment yang memiliki single unik berjudul “Golok Berbicara”. Revograms Zine tercatat sempat tiga kali terbit dan kesemua materi isinya membahas band-band metal/hardcore lokal maupun internasional.

Kemudian taklama kemudian fanzine indie seperti Swirl, Tigabelas, Membakar Batas dan yang lainnya ikut meramaikan media indie. Ripple dan Trolley muncul sebagai majalah yang membahas kecenderungan subkultur Bandung dan jug lifestylenya. Trolley bangkrut tahun 2002, sementara Ripple berubah dari pocket magazine ke format majalah standar. Sementara fanzine yang umumnya fotokopian hingga kini masih terus eksis. Serunya di Bandung tak hanya musik ekstrim yang maju tapi juga scene indie popnya. Sejak Pure Saturday muncul, berbagai band indie pop atau alternatif, seperti Cherry Bombshell, Sieve, Nasi Putih hingga yang terkini seperti The Milo, Mocca, Homogenic. Begitu pula scene ska yang sebenarnya sudah ada jauh sebelum trend ska besar. Band seperti Noin Bullet dan Agent Skins sudah lama mengusung genre musik ini.

Siapapun yang pernah menyaksikan konser rock underground di Bandung pasti takkan melupakan GOR Saparua yang terkenal hingga ke berbagai pelosok tanah air. Bagi band-band indie, venue ini laksana gedung keramat yang penuh daya magis. Band luar Bandung manapun kalau belum di `baptis’ di sini belum afdhal rasanya. Artefak subkultur bawah tanah Bandung paling legendaris ini adalah saksi bisu digelarnya beberapa rock show fenomenal seperti Hullabaloo, Bandung Berisik hingga Bandung Underground. Jumlah penonton setiap acara-acara di atas tergolong spektakuler, antara 5000 – 7000 penonton! Tiket masuknya saja sampai diperjualbelikan dengan harga fantastis segala oleh para calo. Mungkin ini merupakan rekor tersendiri yang belum terpecahkan hingga saat ini di Indonesia untuk ukuran rock show underground.

Sempat dijuluki sebagai barometer rock underground di Indonesia, Bandung memang merupakan kota yang menawarkan sejuta gagasan-gagasan cerdas bagi kemajuan scene nasional. Booming distro yang melanda seluruh Indonesia saat ini juga dipelopori oleh kota ini. Keberhasilan menjual album indie hingga puluhan ribu keping yang dialami band Mocca juga berawal dari kota ini. Bahkan Burger Kill, band hardcore Indonesia yang pertama kali teken kontrak dengan major label, Sony Music Indonesia, juga dibesarkan di kota ini. Belum lagi majalah Trolley (RIP) dan Ripple yang seakan menjadi reinkarnasi Aktuil di jaman sekarang, tetap loyal memberikan porsi terbesar liputannya bagi band-band indie lokal keren macam Koil, Kubik, Balcony, The Bahamas, Blind To See, Rocket Rockers, The Milo, Teenage Death Star, Komunal hingga The S.I.G.I.T. Coba cek webzine Bandung, Death Rock Star (www.deathrockstar.tk) untuk membuktikannya. Asli, kota yang satu ini memang nggak ada matinya!

Scene Jogjakarta

Kota pelajar adalah julukan formalnya, tapi siapa sangka kalau kota ini ternyata juga menjadi salah satu scene rock underground terkuat di Indonesia? Well, mari kita telusuri sedikit sejarahnya. Komunitas metal underground Jogjakarta salah satunya adalah Jogja Corpsegrinder. Komunitas ini sempat menerbitkan fanzine metal Human Waste, majalah Megaton dan menggelar acara metal legendaris di sana, Jogja Brebeg. Hingga kini acara tersebut sudah terselenggara sepuluh kali! Band-band metal underground lawas dari kota ini antara lain Death Vomit, Mortal Scream, Impurity, Brutal Corpse, Mystis, Ruction.

Untuk scene punk/hardcore/industrial-nya yang bangkit sekitar awal 1997 tersebutlah nama Sabotage, Something Wrong, Noise For Violence, Black Boots, DOM 65, Teknoshit hingga yang paling terkini, Endank Soekamti. Sedangkan untuk scene indie rock/pop, beberapa nama yang patut di highlight adalah Seek Six Sick, Bangkutaman, Strawberry’s Pop sampai The Monophones. Selain itu, band ska paling keren yang pernah terlahir di Indonesia, Shaggy Dog, juga berasal dari kota ini. Shaggy Dog yang kini dikontrak EMI belakangan malah sedang asyik menggelar tur konser keliling Eropa selama 3 bulan! Kota gudeg ini tercatat juga pernah menggelar Parkinsound, sebuah festival musik elektronik yang pertama di Indonesia. Parkinsound #3 yang diselenggarakan tanggal 6 Juli 2001 silam di antaranya menampilkan Garden Of The Blind, Mock Me Not, Teknoshit, Fucktory, Melancholic Bitch hingga
Mesin Jahat.

Scene Surabaya

Scene underground rock di Surabaya bermula dengan semakin tumbuh-berkembangnya band-band independen beraliran death metal/grindcore sekitar pertengahan tahun 1995. Sejarah terbentuknya berawal dari event Surabaya Expo (semacam Jakarta Fair di DKI - Red) dimana band- band underground metal seperti, Slowdeath, Torture, Dry, Venduzor, Bushido manggung di sebuah acara musik di event tersebut.

Setelah event itu masing-masing band tersebut kemudian sepakat untuk mendirikan sebuah organisasi yang bernama Independen. Base camp dari organisasi yang tujuan dibentuknya sebagai wadah pemersatu serta sarana sosialisasi informasi antar musisi/band underground metal ini waktu itu dipusatkan di daerah Ngagel Mulyo atau tepatnya di studio milik band Retri Beauty (band death metal dengan semua personelnya cewek, kini RIP - Red). Anggota dari organisasi yang merupakan cikal bakal terbentuknya scene underground metal di Surabaya ini memang sengaja dibatasi hanya sekitar 7-10 band saja.

Rencana pertama Independen waktu itu adalah menggelar konser underground rock di Taman Remaja, namun rencana ini ternyata gagal karena kesibukan melakukan konsolidasi di dalam scene. Setelah semakin jelas dan mulai berkembangnya scene underground metal di Surabaya pada akhir bulan Desember 1997 organisasi Independen resmi dibubarkan. Upaya ini dilakukan demi memperluas jaringan agar semakin tidak tersekat-sekat atau menjadi terkotak-kotak komunitasnya.

Pada masa-masa terakhir sebelum bubarnya organisasi Independen, divisi record label mereka tercatat sempat merilis beberapa buah album milik band-band death metal/grindcore Surabaya. Misalnya debut album milik Slowdeath yang bertitel “From Mindless Enthusiasm to Sordid Self-Destruction” (September 96), debut album Dry berjudul “Under The Veil of Religion” (97), Brutal Torture “Carnal Abuse”, Wafat “Cemetery of Celerage” hingga debut album milik Fear Inside
yang bertitel “Mindestruction”. Tahun-tahun berikutnya barulah underground metal di Surabaya dibanjiri oleh rilisan-rilisan album milik Growl, Thandus, Holy Terror, Kendath hingga Pejah.

Sebagai ganti Independen kemudian dibentuklah Surabaya Underground Society (S.U.S) tepat di malam tahun baru 1997 di kampus Universitas 45, saat diselenggarakannya event AMUK I. Saat itu di Surabaya juga telah banyak bermunculan band-band baru dengan aliran musik black metal. Salah satu band death metal lama yaitu, Dry kemudian berpindah konsep musik seiring dengan derasnya pengaruh musik black metal di Surabaya kala itu.

Hanya bertahan kurang lebih beberapa bulan saja, S.U.S di tahun yang sama dilanda perpecahan di dalamnya. Band-band yang beraliran black metal kemudian berpisah untuk membentuk sebuah wadah baru bernama ARMY OF DARKNESS yang memiliki basis lokasi di daerah Karang Rejo. Berbeda dengan black metal, band-band death metal selanjutnya memutuskan tidak ikut membentuk organisasi baru. Selanjutnya di bulan September 1997 digelar event AMUK II di IKIP Surabaya. Event ini kemudian mencatat sejarah sendiri sebagai event paling sukses di Surabaya kala itu. 25 band death metal dan black metal tampil sejak pagi hingga sore hari dan ditonton oleh kurang lebih 800 – 1000 orang. Arwah, band black metal asal Bekasi juga turut tampil di even tersebut sebagai band undangan.

Scene ekstrem metal di Surabaya pada masa itu lebih banyak didominasi oleh band-band black metal dibandingkan band death metal/grindcore. Mereka juga lebih intens dalam menggelar event-event musik black metal karena banyaknya jumlah band black metal yang muncul. Tercatat kemudian event black metal yang sukses digelar di Surabaya seperti ARMY OF DARKNESS I dan II.

Tepat tanggal 1 Juni 1997 dibentuklah komunitas underground INFERNO 178 yang markasnya terletak di daerah Dharma Husada (Jl. Prof. DR. Moestopo,Red). Di tempat yang agak mirip dengan rumah-toko (Ruko) ini tercatat ada beberapa divisi usaha yaitu, distro, studio musik, indie label, fanzine, warnet dan event organizer untuk acara-acara underground di Surabaya. Event-event yang pernah di gelar oleh INFERNO 178 antara lain adalah, STOP THE MADNESS, TEGANGAN TINGGI I & II hingga BLUEKHUTUQ LIVE.

Band-band underground rock yang kini bernaung di bawah bendera INFERNO 178 antara lain, Slowdeath, The Sinners, Severe Carnage, System Sucks, Freecell, Bluekuthuq dan sebagainya. Fanzine metal asal komunitas INFERNO 178, Surabaya bernama POST MANGLED pertama kali terbit kala itu di event TEGANGAN TINGGI I di kampus Unair dengan tampilnya band-band punk rock dan metal. Acara ini tergolong kurang sukses karena pada waktu yang bersamaan juga digelar sebuah event black metal. Sayangnya, hal ini juga diikuti dengan mandegnya proses penggarapan POST MANGLED Zine yang tidak kunjung mengeluarkan edisinya yang terbaru hingga kini.

Maka, untuk mengantisipasi terjadinya stagnansi atau kesenjangan informasi di dalam scene, lahirlah kemudian GARIS KERAS Newsletter yang terbit pertama kali bulan Februari 1999. Newsletter dengan format fotokopian yang memiliki jumlah 4 halaman itu banyak mengulas berbagai aktivitas musik underground metal, punk hingga HC tak hanya di Surabaya saja tetapi lebih luas lagi. Respon positif pun menurut mereka lebih banyak datang justeru dari luar kota Surabaya itu sendiri. Entah mengapa, menurut mereka publik underground rock di Surabaya kurang apresiatif dan minim dukungannya terhadap publikasi independen macam fanzine atau newsletter tersebut. Hingga akhir hayatnya GARIS KERAS Newsletter telah menerbitkan edisinya hingga ke- 12.

Divisi indie label dari INFERNO 178 paling tidak hingga sekitar 10 rilisan album masih tetap menggunakan nama Independen sebagai nama label mereka. Baru memasuki tahun 2000 yang lalu label INFERNO 178 Productions resmi memproduksi album band punk tertua di Surabaya, The Sinners yang berjudul “Ajang Kebencian”. Selanjutnya label
INFERNO 178 ini akan lebih berkonsentrasi untuk merilis produk- produk berkategori non-metal. Sedangkan untuk label khusus death metal/brutal death/grindcore dibentuklah kemudian Bloody Pigs Records oleh Samir (kini gitaris TENGKORAK) dengan album kedua Slowdeath yang bertitel “Propaganda” sebagai proyek pertamanya yang dibarengi pula dengan menggelar konser promo tunggal Slowdeath di Café Flower sekitar bulan September 2000 lalu yang dihadiri oleh 150- an penonton. Album ini sempat mencatat sold out walau masih dalam jumlah terbatas saja. Ludes 200 keping tanpa sisa.

Scene Malang

Kota berhawa dingin yang ditempuh sekitar tiga jam perjalanan dari Surabaya ini ternyata memiliki scene rock underground yang “panas” sejak awal dekade 90-an. Tersebutlah nama Total Suffer Community(T.S.C) yang menjadi motor penggerak bagi kebangkitan komunitas rock underground di Malang sejak awal 1995. Anggota komunitas ini terdiri dari berbagai macam musisi lintas-scene, namun dominasinya tetap
saja anak-anak metal. Konser rock underground yang pertama kali digelar di kota Malang diorganisir pula oleh komunitas ini. Acara bertajuk Parade Musik Underground tersebut digelar di Gedung Sasana Asih YPAC pada tanggal 28 Juli 1996 dengan menampilkan band-band lokal Malang seperti Bangkai (grindcore), Ritual Orchestra (black metal),Sekarat (death metal), Knuckle Head (punk/hc), Grindpeace (industrial
death metal), No Man’s Land (punk), The Babies (punk) dan juga band-band asal Surabaya, Slowdeath (grindcore) serta The Sinners (punk).

Beberapa band Malang lainnya yang patut di beri kredit antara lain Keramat, Perish, Genital Giblets, Santhet dan tentunya Rotten Corpse. Band yang terakhir disebut malah menjadi pelopor style brutal death metal di Indonesia. Album debut mereka yang
bertitel “Maggot Sickness” saat itu menggemparkan scene metal di Jakarta, Bandung, Jogjakarta dan Bali karena komposisinya yang solid dan kualitas rekamannya yang top notch. Belakangan band ini pecah menjadi dua dan salah satu gitaris sekaligus pendirinya, Adyth, hijrah ke Bandung dan membentuk Disinfected. Di kota inilah lahir untuk kedua kalinya fanzine musik di Indonesia. Namanya Mindblast zine yang
diterbitkan oleh dua orang scenester, Afril dan Samack pada akhir 1995. Afril sendiri merupakan eks-vokalis band Grindpeace yang kini eksis di band crust-grind gawat, Extreme Decay. Sementara indie label pionir yang hingga kini masih bertahan serta tetap produktif merilis album di Malang adalah Confused Records

Scene Bali

Berbicara scene underground di Bali kembali kita akan menemukan komunitas metal sebagai pelopornya. Penggerak awalnya adalah komunitas 1921 Bali Corpsegrinder di Denpasar. Ikut eksis di dalamnya antara lain, Dede Suhita, Putra Pande, Age Grindcorner dan Sabdo Moelyo. Dede adalah editor majalah metal Megaton yang terbit di
Jogjakarta, Putra Pande adalah salah satu pionir webzine metal Indonesia
Corpsegrinder (kini Anorexia Orgasm) sejak 1998, Age adalah pengusaha distro yang pertama di Bali dan Moel adalah gitaris/vokalis band death metal etnik, Eternal Madness yang aktif menggelar konser underground di sana. Nama 1921 sebenarnya diambil dari durasi siaran program musik metal mingguan di Radio Cassanova, Bali yang
berlangsung dari pukul 19.00 hingga 21.00 WITA.

Awal 1996 komunitas ini pecah dan masing-masing individunya jalan sendiri-sendiri. Moel bersama EM Enterprise pada tanggal 20 Oktober 1996 menggelar konser underground besar pertama di Bali bernama Total Uyut di GOR Ngurah Rai, Denpasar. Band-band Bali yang tampil diantaranya Eternal Madness, Superman Is Dead, Pokoke, Lithium, Triple Punk, Phobia, Asmodius hingga Death Chorus. Sementara band- band luar Balinya adalah Grausig, Betrayer (Jakarta), Jasad, Dajjal, Sacrilegious, Total Riot (Bandung) dan Death Vomit (Jogjakarta). Konser ini sukses menyedot sekitar 2000 orang penonton dan hingga sekarang menjadi festival rock underground tahunan di sana. Salah satu
alumni Total Uyut yang sekarang sukses besar ke seantero nusantara adalah band punk asal Kuta, Superman Is Dead. Mereka malah menjadi band punk pertama di Indonesia yang dikontrak 6 album oleh Sony Music Indonesia. Band-band indie Bali masa kini yang stand out di antaranya adalah Navicula, Postmen, The Brews, Telephone, Blod Shot Eyes
dan tentu saja Eternal Madness yang tengah bersiap merilis album ke tiga mereka dalam waktu dekat.

Memasuki era 2000-an scene indie Bali semakin menggeliat. Kesuksesan S.I.D memberi inspirasi bagi band-band Bali lainnya untuk berusaha lebih keras lagi, toh S.I.D secara konkret sudah membuktikan kalau band `putera daerah’ pun sanggup menaklukan kejamnya industri musik ibukota. Untuk mendukung band-band Bali, drummer S.I.D, Jerinx dan beberapa kawannya kemudian membuka The Maximmum Rock N’ Roll Monarchy (The Max), sebuah pub musik yang berada di jalan Poppies, Kuta. Seringkali diadakan acara rock reguler di tempat ini.

Indie Indonesia Era 2000-an

Bagaimana pergerakan scene musik independen Indonesia era 2000-an? Kehadiran teknologi internet dan e-mail jelas memberikan kontribusi besar bagi perkembangan scene ini. Akses informasi dan komunikasi yang terbuka lebar membuat jaringan (networking) antar komunitas ini semakin luas di Indonesia. Band-band dan komunitas-komunitas baru banyak bermunculan dengan menawarkan style musik yang lebih beragam. Trend indie label berlomba-lomba merilis album band-band lokal juga menggembirakan, minimal ini adalah upaya pendokumentasian sejarah yang berguna puluhan tahun ke depan.

Yang menarik sekarang adalah dominasi penggunaan idiom `indie’ dan bukan underground untuk mendefinisikan sebuah scene musik non- mainstream lokal. Sempat terjadi polemik dan perdebatan klasikmengenai istilah `indie atau underground’ ini di tanah air. Sebagian orang memandang istilah `underground’ semakin bias karena kenyataannya kian hari semakin banyak band-band underground yang `sell-out’, entah itu dikontrak major label, mengubah style musik demi kepentingan bisnis atau laris manis menjual album hingga puluhan ribu keping. Sementara sebagian lagi lebih senang menggunakan idiom indie karena lebih `elastis’ dan misalnya, lebih friendly bagi band-band yang memang tidak memainkan style musik ekstrem. Walaupun terkesan lebih kompromis, istilah indie ini belakangan juga semakin sering digunakan oleh media massa nasional, jauh
meninggalkan istilah ortodoks `underground’ itu tadi.

Ditengah serunya perdebatan indie/underground, major label atau indie label, ratusan band baru terlahir, puluhan indie label ramai- ramai merilis album, ribuan distro/clothing shop dibuka di seluruh Indonesia. Infrastruktur scene musik non-mainstream ini pun kian established dari hari ke hari. Mereka seakan tidak peduli lagi dengan polarisasi indie-major label yang makin tidak substansial. Bermain musik sebebas mungkin sembari bersenang-senang lebih menjadi `panglima’ sekarang ini.

…And history is still in the making here…..
dikutip dari sejarahmusikindonesia.blogspot.com

Interior Pesawat BBJ yang Akan Dibeli SBY!!

TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dituding bergaya hidup hedonis sebagaimana anggota Dewan Perwakilan Rakyat. "Yang paling parah adalah Presiden SBY ikut-ikutan bergaya hedon, tidak mau kalah dengan DPR," kata Uchok Sky Khadafi, Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran, di Jakarta, Jumat, 18 November 2011.

Hedonisme ala SBY tampak dari rencana pembelian pesawat kepresidenan green aircraft yang menggunakan uang negara. Menurut data yang diperoleh FITRA, anggaran pembelian tersebut dialokasikan sebesar Rp 92 miliar dalam APBN Perubahan 2011, dan Rp 339,2 miliar dengan APBN 2012, untuk membeli pesawat baru jenis Boeing Jet 2 yang dibanderol US$ 58 juta.

Anggaran untuk pembelian pesawat itu didapat dari utang berbentuk promissory notes atau surat sanggup bayar. Hal ini dinilai FITRA justru mencemaskan, bukannya membanggakan bangsa. "Karena bukan untuk kebutuhan kesejahteraan rakyat miskin, tapi hanya untuk memenuhi nafsu hedon pejabat publik."

Sebelumnya, FITRA juga menyoroti gaya hidup mewah para legislator Senayan. Seperti diberitakan, beberapa anggota Dewan memang menunggang mobil mewah seperti Bentley, Lexus RX 270, Hummer HR, Mercedes Benz, Velfire, Jeep Wrangler, ataupun Toyota Harrier. "Kondisi itu menunjukkan DPR memamerkan kekayaan, bukannya memperjuangkan aspirasi rakyat miskin," kata Uchok.

FITRA menilai mustahil jika mobil-mobil itu bisa didapat dari gaji pokok saja. Ia mencontohkan, gaji pokok Ketua DPR hanya Rp 5,04 juta, Wakil Ketua Rp 4,6 juta, dan anggota Rp 4,2 juta. Jika diakumulasikan dengan tunjangan, anggota DPR menanguk Rp 50-52 juta per bulannya.
http://www.tempo.co/read/news/2011/1...anggap-Hedonis















Photographs amateur Tenggarong Bridge / Bridge Collapses Mahakam 2

Submitted by tanthowi on Sat, 11/26/2011 - 20:12

Just to continue the previous post Tenggarong Bridge Collapses / collapses . The following Photographs amateur Tenggarong Bridge / Bridge Collapses Mahakam other two.




Monday, November 14, 2011

KEPALA BUKAN EKOR

oleh: Pdt. Bigman Sirait



KEPALA bukan ekor, adalah kata yang sangat akrab di telinga kita. Tiap kali terucap oleh pengkhotbah, dengan semangat tinggi umat akan mengaminkannya. Apalagi jika sang pengkhotbah berapi-api, dapat dibayangkan respon pendengar. Hal ini dapat dipahami, karena setiap orang pasti tak rela menjadi ekor. Menjadi kepala berarti kaya, si miskinlah ekornya. Orang yang sehat itu ekspresi yang kepala, sementara miskin Anda tahu jawabannya. Semua diukur secara kuantitatif, deret angka. Para pembicara selalu memberi tekanan yang jelas soal kepala dalam ukuran angka, keberhasilan kuantitatif. Kamu kepala karena kamu “orang percaya”, “umat Allah”, itu otomatis. Jika kamu tidak kaya, atau kamu sakit, kamu adalah ekor, kurang beriman, itu rumusannya. Terasa sangat kejam, karena memang sangat diskriminatif, padahal Tuhan tak begitu.

Ini adalah wajah aneh Kekristenan yang dimunculkan oleh orang berpikiran pendek, sangat bergairah dengan angka, dan mengabaikan semangat sejati Alkitab. Dengan jelas, Alkitab membicarakan kualitas yang menjadi tuntutan. Lihatlah apa kata Yesus tentang pujian Israel: “Percuma bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku”. Israel mengedepankan kuantitas, sementara Tuhan menuntut kualitas. Ungkapan ini diucapkan Yesaya sebagai nabi. Yesaya menyampaikan kebencian Allah akan kemunafikan yang mewarnai puasa, perpuluhan, dan ibadah Israel.

Tampaknya hal itu kembali terulang di kekinian gereja. Tapi celakanya justru inilah yang diminati umat. Orang rela mengantri untuk motivasi seperti ini. Kurang suka pada kualitas, karena kualitas selalu menuntut keberanian dan pengorbanan yang besar. Tak ada yang mau membayar harga dalam mengikut Yesus, semuanya mau mengambil untung dari percayanya. Padahal keuntungan percaya terle-tak pada keselamatan yang diterima cuma-cuma, bukan soal status sosial atau keadaan lahiriah. Itulah sebab, mengapa para rasul justru merasa beruntung boleh menderita untuk Yesus, bukan sebaliknya, merasa beruntung karena bisnis yang berlipat-lipat. Apakah tidak boleh kaya? Tentu saja bukan itu maksudnya, tetapi amat sangat jelas, kaya bukanlah tujuan orang percaya, melainkan sekadar alat untuk memuliakan Tuhan. Kekayaan bukan kemuliaan diri, kemuliaan adalah pengabdian pada Sang Kebenaran. Kembali pada “kepala bukan ekor”.

Menjadi kepala bukan ekor (Ul. 28:13) yang dimaksud Alkitab adalah, menjadi pemimpin, pemberi arah. Menjadi kepala itu sangat jelas. Ke mana kepala pergi ke situ ekor mengikuti. Jadi yang dimaksud menjadi kepala bukan soal kaya, atau kuantitas, tetapi sekali lagi soal kualitas. Israel tak boleh seperti bangsa lain yang kafir, tak mengenal Allah. Israel harus bisa menunjukkan keunikannya dalam monoteisnya. Israel yang ber-Allah satu. Itu unik di tengah bangsa lain yang ber-Allah banyak. Itu sebab Israel dituntut setia terhadap firman Tuhan dan mengajarkannya berulang kali kepada setiap anak-anak Israel. Dalam kesetiaan itu mereka diatur oleh hukum Allah yang berdaulat. Maka jika mereka taat, mereka akan menjadi bangsa yang besar dan berpengaruh, berkuasa dan mempengaruhi bangsa yang lainnya. Itulah menjadi kepala.

Sementara soal harta, kesehatan, dan yang lainnya adalah bonus belaka, bukan tujuan utama. Tujuan utama kepala adalah memberi arah, memimpin di jalan yang benar. Indah bukan? Menjadi ekor sudah jelas pengekor, mengikuti arus zaman. Dunia sangat cinta uang, materialistis. Apa saja dihalalkan dalam mengumpulkan uang. Uang membuat seseorang merasa terhormat, dan dengan uang bisa membeli apa saja. Bahkan bisa belanja keadilan, dan kehormatan semu. Uang menjadi tujuan kebanyakan para imam di era Perjanjian Lama, dan semakin menggila di era Perjanjian Baru. Para imam mencari keuntungan lewat ibadah di bait Allah. Yesus pernah membongkar praktek mereka, dan menyucikan bait suci yang ternyata tak suci. Dan yang paling mengerikan, Yudas pun rela menjual Yesus dengan 30 keping perak. Uang telah membuat Yudas gelap mata, membuang kehormatan kemuridannya. Semua soal uang, soal kaya.

Inikah menjadi kepala? Jelas amat sangat itu salah. Itu bukan kepala, tetapi sebaliknya itu ekor tanpa daya. Tertarik dengan nilai dunia, dan menjadi pengikutnya. Ironis bukan, merasa menjadi kepala, padahal murni ekor. Mengikut dunia, tetapi merasa memimpinnya. Itu sebab tidak heran jika dunia mencemooh gereja yang semakin hari semakin berkurang saja orang setia yang beriman teguh. Mirip kisah Gideon yang mempersiapkan tentara untuk pertempuran sebanyak 30 ribu orang (Hak. 7). Tetapi ternyata tinggal sedikit ketika seleksi ilahi terjadi. Gideon pergi bertempur hanya dengan 300 tentara, dan berhasil. Gereja bagaikan 30 ribu orang yang banyak, ramai, penuh. Padahal yang sejati hanya 300 orang, kecil, sedikit, tampak tak berarti, tapi itulah pemenangnya. Kualitas bukan kuantitas. Jadi sangat jelas bukan artinya menjadi kepala. Ingat, para nabi bukan orang kaya, bahkan sebaliknya, ada yang peternak kaya dipanggil jadi nabi dan meninggalkan semuanya. Ada Elisa yang menolak uang Naaman, sementara pelayan masa kini mirip Gehazi pembantu Elisa, bukan saja menyambar uang yang ditolak Elisa, jika perlu mereka menipu dengan dalih proyek pelayanan. Dan jika kaya, mereka menyebut diri kepala. Sungguh sebuah penipuan yang licin.

Penipuan dengan pembenaran yang diindoktrinasikan, yang membuat umat terbius, dan kalaupun tahu, takut mengoreksinya. Ingat, kaya bukan dosa, bukan kaya yang jadi masalah, tetapi konsepnya dan caranya. Jika Tuhan mau memberi, apalah susahnya. Dunia ini, dan segenap isinya milik Tuhan. Tapi, berkata mewah itu dari Tuhan, dan menjadikannya gaya hidup, itulah persoalan. Umat Kristen menjadi sangat self-oriented, gila kaya, kehilangan kepekaan pada sesama. Kesaksian selalu berputar soal kuantitas, bukan lagi kualitas hidup. Seharusnya menjadi kepala, adalah menjadi orang yang berintegritas, orang yang dapat diteladani menjadi model, menjadi kepala. Alangkah indahnya dunia jika orang Kristen menjadi terang seperti tuntutan Yesus kepada setiap orang percaya.

Orang Kristen menjadi kepala, sehingga jelaslah arah kehidupan. Ini menjadi tuntutan pada setiap pemimpin. Dalam kepemimpinan umum, seharusnya seorang pemimpin memiliki jiwa kepahlawanan, menjadi pelindung kaumnya, dan sangat menjaga orang di sekitarnya. Dia bukan tipe orang yang mengamankan diri, dan pengkhianat terhadap pengabdian orangnya sendiri. Dia bukan pemim-pin yang hanya lancar bicara, tapi gagap mewujudkannya. Bukan oportunis, cinta kaya, ingin jadi idola, tetapi mengorbankan kawan-kawannya. Begitu pula dalam dunia keagamaan, sungguh tak bisa dibayangkan pemimpin agama yang oportunis bukan? Menyedot kekayaan umat, dengan meminta umat suka memberi, padahal dia sendiri sebagai pemimpin agama tak suka berbagi. Hanya menumpuk untuk diri, dan terus berjalan dalam manipulasi.
Menjadi kepala bukan ekor dalam arti yang sesungguhnya sangat dibutuhkan di tengah dunia yang oportunis ini. Menjadi kepala bukan ekor sudah seharusnya menjadi semangat yang tak pernah padam, itulah panggilan orang percaya. Cobalah mulai dengan sikap yang kritis dengan mencermati kepemimpinan agama di sekitar Anda, mulailah mengenali mana yang sejati dan mana yang hanya sekadar untuk materi. Ingat, jual beli “Firman” sudah sangat terkenal di era Bileam si nabi mata duitan. Karena itu jangan terjerumus lagi di lubang yang sama, di kekinian masa. Lalu mulai pula dengan berani mempertanyakan hal yang kelihatan salah. Tak perlu takut risikonya, karena Tuhan Yesus sudah mengatakannya: bahwa yang layak menjadi murid-Nya hanyalah mereka yang berani menanggung risiko.

Tentukan sikap, apakah Anda kepala (murid Kristus), atau hanya ekor (pengikut pemimpin agama). Lalu belajarlah menyuarakan kebenaran, belajar menjadi kepala yang tegak, Kristen yang punya sikap, yang konsisten. Ingat ekor akan mengikut Anda. Jika arah sudah benar, berbahagialah, karena Anda telah menolong banyak orang tahu jalan kebenaran, dan saat yang sama tahu pula apa itu kepalsuaan. Selamat menjadi kepala dan bukan ekor, yang sesungguhnya, bukan yang ecek-ecek. Semoga.

Tuesday, November 8, 2011

Ini dia yang membunuh Michael Jackson

Los Angeles (ANTARA/Reuters) - Dokter pribadi Michael Jackson dinyatakan bersalah pada Senin (7/11), karena secara tak sengaja menghilangkan nyawa orang dalam kematian penyanyi itu, setelah pengadilan selama enam pekan, yang menarik perhatian penggemar Michael di seluruh dunia.

Dr. Conrad Murray telah menyatakan ia tak bersalah karena memberi pelantun "Thriller" tersebut dosis mematikan obat keras penghilang sakit, propofol, yang diputuskan sebagai penyebab utama kematian bintang pop itu pada 25 Juni 2009.

Jaksa penuntut umum telah menyatakan Dr. Conrad bertindak sembrono dan mengabaikan cara penggunaan propofol untuk membantu Michael agar bisa tidur. Sementara itu pengacara pembela menyatakan Michael menggunakan sendiri propofol dalam dosis yang mematikan.

Dr. Conrad Murray (58) tidak memberi kesaksian dalam pengadilan di Los Angeles. Ia digiring dengan tangan diborgol ketika hakim memerintahkan dia ditahan sebelum pembacaan hukuman pada 29 November. Ia dapat menghadapi hukuman sampai empat tahun penjara.

Dr. Conrad menelan ludah saat mendengar putusan tersebut tapi kelihatan tenang. Di luar gedung pengadilan, lebih dari 100 penggemar Michael bersorak.

Juri berembuk selama hampir sembilan jam sebelum mencapai putusan dengan suara bulat.


Michael Jackson ditemukan tak bernafas di rumah mewahnya di Los Angeles pada 25 Juni 2009, dalam usia 50 tahun, sekitar tiga pekan sebelum dijadwalkan memulai serangkaian konser di London, Inggris, dengan tujuan kembalinya bintang pop itu ke panggung.

Petugas paramedis berusaha menyelamatkan nyawa penyanyi tersebut dan bergegas membawa mayatnya ke rumah sakit tempat ia dinyatakan meninggal. Kematiannya ditetapkan karena kelebihan dosis obat penenang dan obat bius, propofol --yang biasanya digunakan dalam operasi.

Dr. Conrad mengaku ia memberi Michael Jackson sedikit dosis propofol untuk membantu penyanyi itu agar bisa tidur. Tapi pengacaranya menyatakan di pengadilan penyanyi tersebut tergantung pada obat-obatan dan Michael tampaknya menggunakan obat bius keras tersebut dalam dosis tambahan yang mematikan. Michael juga dikatakan mengkonsumsi sejumlah obat penenang, tanpa sepengetahuan Dr. Conrad Murray.

Monday, November 7, 2011

Kekuatan Negosiasi: Melamar Anak Bill Gates

Ayah : "Anakku, aku ingin kamu menikah dengan wanita pilihan Ayah!"
Anak : "Maaf, Ayah! Aku hanya akan menikah dengan wanita pilihanku sendiri."
Ayah : "Tapi, Anakku, Wanita ini adalah anaknya Bill Gates..."
Anak : "Ah, Serius, Yah? Kalo gitu, Ok, deh!"

Hari berikutnya, Sang ayah mendekati Bill Gates
Ayah : "Saya telah memilihkan calon suami untuk anakmu..."
Bill Gates : "Tapi, anakku masih terlalu muda untuk menikah sekarang."
Ayah : "Weits, tunggu dulu. Calon yang aku pilihkan ini adalah vice president dari Bank Dunia."
Bill Gates : "Ah, Serius Lo?? Kalo gitu, Ok, deh!"

Akhirnya Sang Ayah mendekati President Bank Dunia
Ayah : "Saya memiliki seorang anak muda yang bisa dijadikan vice president untuk kamu."
President : "Oh, maaf, saya sudah memiliki banyak calon VP untuk itu."
Ayah : "Tapi kamu tidak tau, kan, Anak laki-laki ini adalah menantunya Bill Gates."
President : "Ah, Serius Lo??? Kalo gitu, Ok, deh!"

Jangan Menilai Buku dari Sampulnya

Jika anda mengennal seorang wanita yang sedang hamil, yang telah mempunyai 8 orang anak tiga diantaranya tuli, dua buta, satu mengalami gangguan mental dan wanita itu sendiri mengidap sipilis.apakah anda akan menyarankan untuk menggugurkan kandunganya?
Jika anda ,menjawab yam aka anda baru saja membunuh seorang komponis termashyur di dunia. Karena anak yang dikandung sang ibu tersebut adalah Ludwig Van Beethoven.
Sekarang adalah waktunya untuk memilih seorang pemimpin dunia dan keputusan anda berpengaruh besar terhadap siapa yang akan menjadi pemenang. Berikut adalah fakta mengenai ke tiga calon tersebut.
Calon A: dihubung-hubungkan dengan politisi jahat, dan sering berkonsultasi dengan astrologis, punya dua istri muda, dia juga seorang perokok berat, dan minum 8-10 botol martini setiap hari.
Calon B : dipecat dua kali dari kantor, selalu bangun sore hari, pernah manggunakan narkoba waktu kuliah, dan minum wishki tiap sore.
Calon C : dianggap pahlawan perang, vegetarian, tidak merokok, hanyasesekali minum bir, tidak pernah berselingkuh di luar perkawinannya.
Siapa diantara ketiga calon ini yang akan anda pilih? Anda mungkin tidak akan menduga siapa sebenarnya calon-calon ini.
Calon A : Franklin D.Roosevelt
Calon B : Winston Churcill
Calon C : Adolf Hitler
Sekali lagi sejarah mengajarkan untuk tidak menilai orang dari penampilan.

Napoleon Bonaparte

Di usia 25 tahun ia dipecat dari ketentaraan,selain itu ia telah dipermalukan ,patah semangat, tanpa harapan, tanpa uang. Di ujung semua itu, berniat bunuh diri dengan meloncat dari sebuah jembatan.
Namun sebelum niat tersebut terjadi , seorang teman dating dan membujuknya untuk membatalkan niat tersebut. Sang pemuda pun membatalkan bunuh diri, dan memulai hidup baru.
Hanya dalam waktu setahun setelah rencana bunuh diri itu. Ia berhasil meniti kembali karir militernya yang telah hancur. Dann berhasil menjadi jendral termuda dalam ketentaraan Perancis .Kemenangan besar dapat dicapainya justru saat ia memimpin prajurit-prajurit lelah yang kelaparan . Dan kemudian hari ia menaklukkan seluruh Eropa Daratan.
Ia adalah Napoleon Bonaparte.

Sepatu Kaca Cinderella

Bila mengeja dengan benar suatu kata tidak dianggap sesuatu yang penting, maka renungkanlah kisah Cinderella. Oleh karena seorang pengeja membuat suatu kesalahan kecil , Cinderella akhirnya memakai sepatu yang salah untuk selama-lamanya.
Pada tahun 1697, seorang Perancis bernama Charles Perault menyalin kisah Cinderella ke dalam bahasanya sendiri, yaitu bahasa Perancis. Dalam kisah Cinderella sebelumnya, sepatu Cinderella terbuat dari bulu tupai berwarna putih dan abu-abu. Bahasa Perancin untuk kata bulu adalah “vair”. Charles salah menyalin, bahwa sepatu Cinderella terbuat dari “verre”, yang bunyinya sama dengan “vair”.namun berbeda rtinya yaitu kaca.
Sejak itulah anak-anak sedunia membayangkan ada sebuh sepatu kaca yang berkilauan yang tertinggal di atas tangga istana…

Keanehan-keanehan dibalik kematian Presiden AS

Perhatikan apa yang terjadi pada presiden-presiden AS yang terpilih pada tahun dengan akhiran “0” dengan kelipatan 20 tahun.
1. 1840 : Willian Henry Harrison (Tewas di Kantor)
2. 1860 : Abraham Lincoln (Terbunuh)
3. 1880 : James A.Garfield (Terbunuh)
4. 1900 : William Mc Kinley (terbunuh)
5. 1920 : Warren G Harding (Tewas di Kantor)
6. 1940 : Franklidn D Roosevelt ( Tewas di Kantor)
7. 1960 : John F Kennedy ( Assasinated)
8. 1980 : Ronald Reagen (Tertembak namun berhasil diselamatkan)
9. 2000 : George W Bush (satu-satunya yang selamat)

Kemudian ada semacam keanehan yang tidak bisa dijelaskan…..
1. Abraham Lincoln terpilh oleh Congress tahun 1846
2. John F Kenedy terpilih oleh congress tahun 1946
1. Abraham Lincoln terpilih menjadi presiden tahun 1860
2. John F Kenedy terpilih menjadi presiden tahun1960
Keduanya di tembak di kepala pada hari jumta.
Nah, yang tambah anehnya lagi….
1. Sekretarisnya Lincoln bernama Kennedy
2. Sekretarisnya Kennedy bernama Lincoln
Keduanya dibunuh oleh orang selatan
Keduanya diganti oleh orang selatan bernama Johnson.
1. Andrew Johnson yang menggantikan Lincoln lahir tahun 1808
2. Lyndon Johnson yang menggantikan Kennedy lahir tahun 1908
1. John Wilker Booth, yang membunuh Lincoln lahir tahun 1839
2. Lee Harvey Oswald yang membunuh Kennedy lahir tahun1939
Yang makin menambah aneh lagi…
1. Lincoln ditembak di theater bernama “FORD”
2. Kennedy ditembak di mobil bermerk “LINCOLN” buatan “FORD”
1. Seminggu sebelum ditembak Lincoln berada di “MONROE”, Maryland
2. Seminggu sebelum ditembak, Kennedy bersama Marilyn “MONROE”

SANDAL KULIT SANG RAJA

Seorang maharaja akan berkeliling untuk melihat keadaan rakyatnya. Ia memutuskan untuk berjalan kaki. Baru beberapa meter berjalan di luar istana kakinya terluka karena terantuk batu. Ia berpikir, “ternyata jalan-jalan di negeri ku ini jelek sekali. Aku harus memperbaikinya.“
Maharaja lalu memanggil seluruh menteri istana. IA memerintahkan untuk melapis seluruh jalan-jalan di negerinya dengan kulit sapi yang terbaik. Segera saja menteri istana melakukan persiapan-persiapan. Mereka mengumpulkan seluruh sapi dari seluruh negeri.
Ditengah-tengah kesibukan yang luar biasa itu, datanglah seorang petapa menghadap maharaja. Ia berkata pada maharaja, “Wahai paduka kenapa paduka hendak membuat sekian banyak kulit sapi untuk melapisi jalan-jalan di negeri ini, padahal yang sesungguhnya yang paduka butuhkan hanyalah dua potong kulit sapi untuk melapisi telapak kaki paduka saja?”

Ada pelajaran berharga dari cerita itu. Untuk membuat dunimenjadi tempat yang nyaman untuk hidup, kadang kala kita harus mengubah cara pandang kita, hati kta dan diri kita sendiri dan bukan dengan jalan mengubah dunia itu.
Karena kita sering kali keliru dalam menafsirkan dunia. Dunia, dalam pikiran kita, kadang hanyalah suatu bentuk personal, tidak ada orang lain yang terlibat disana. Sebab sering kali dalam pandangan kita dunia adalah bayangan diri kita sendiri.
Ya,memang jalan kehidupan yang kita tempuh masih terjal dan berbatu. Manakah yang kita pilih, melapisi jalan itu dengan permadani berbulu agar kita tidak pernah merasakan sakit, atau melapisi hati kita agar kita dapat bertahan melalui jalan-jalan itu?

PAKU

Suatu ketika ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantung paku dan mengatakan kepada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah.
Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah. Lalu secara bertahap jumlah pakunitu berkurang . Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya dari pada memakukan paku ke pagar.
Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.
Hari-hari berlalu dan akhirnya anak laki-laki itu memberitahukan ayahnya bahwa semua paku telah tercabut . Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar “hmmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi lihatlah lubang-lubang dip agar ini. Pagar ini tidak akan bisa kembali utuh seperti sebelumnya. “Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan, Kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini di hati orang lain.
Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu. Tetapi tidak peduli berapa kali kamu minta maaf, bekas luka itu akan tetap ada, dan luka akibat kata-kata akan lebih membekas dari pada luka fisik…

DELAPAN KADO INDAH…

Delapan kado ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang anda sayangi…
1. KEHADIRAN
Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai rasanya. Memang kita juga bisa hadir dihadapannya lewat surat, telepon, foto atau faks. Anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Jadikan kehadiran anda sebagai pembawa kebahagiaan.
2. MENDENGAR
Sedikit orang yang mampu member kado ini. Sebab, kebanyakan orang lebih suka untuk didengarkan,ketimbang mendengarkan. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerandahan hati.
3. DIAM
Seperti kata-kata, didalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalanya, diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya “ruang”. Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasihati, mengatur, mengkritik bahkan mengomel.
4. KEBEBASAN
Mencintai seseorang bukan berarti memberikan kita hak penuh untuk memiliki atau mengaturkehidupan orang bersangkutan. Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah “kau bebas melakukan semaumu”. Lebih dalam dari itu, member kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.
5. KEINDAHAN
Siapa yang tak bahagia, bila orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih cantik atau ganteng? Tampil indah juga merupakan sebuah kado yang indah.
6. TANGGAPAN POSITIF
Tanpa sadar, sering kita memberikan penilaian negative terhadap pikiran, sikap, atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya ada pada kita. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukanya demi anda. Ingat-ingat pula, pernahkah anda memujinya. Ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf) adalah kado indah yang sering terlupakan.
7. KESEDIAAN MENGALAH
Tidak semua masalah layak jadi bahan pertengkaran. Apalagi menjadi pertengkaran yang hebat. Bila anda memikirkan hal ini. Berarti anda siap memberikan kado “kesediaan mengalah”. Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.
8. SENYUMAN
Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputus asaan, pencerah suasana yang muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Kapan terkhir kali anda menghadiahkan senyuman pada orang yang dikasihi?

Kasih Sayang Seorang Ibu




Saat kau berusia 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu. Sebagai balasannya , kau kunci pintu kamarmu

Saat kau berusia 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya. Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa perduli kepentingannya.

Saat kau berusia 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting. Sebagai balasannya kau pakai telepon non stop semalaman.

Saat kau berusia 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA. Sebagai balasannya kau berpesta dengan temanmu sampai pagi.

Saat kau berusia 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarkanmu ke kampus pada hari pertama. Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu.

Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya. "Dari mana saja seharian ini?" Sebagai balasannya kau menjawab " ah, ibu cerewet amat sih, mau tau urusan orang."

Saat kau berusia 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau luous perguruan tinggi. Sebagai balasannya kau tanya dia kapan kau bisa ke bali.

Saat kau berusia 23 tahun, dia membelikanmu satu set furniture untuk rumah barumu. Sebagai balasannya ,kau ceritakan kepada temanmu betapa jeleknya furniture itu.

Saat kau berusia 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan. Sebagai balasannya kau mengeluh "Bagaimana ibu ini, kok bertanya seperti itu?"

Saat kau berusia 25 tahun, dia membiayai pernikahanmu . Sebagai balasannya kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.

Saat kau berusia 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat bagaimana merawat bayi mu. Sebagai balasannya, kau katakan padanya," Bu, sekarang jamannya sudah berbeda."

Saat kau berusai 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah satu kerabat. Sebagai balasannya, kau menjawab," Bu, saya sibuk sekali nggak ada waktu."

Saat kau berusia 50 tahun dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu. Sebagai balasannya kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah anak-anak nya.

Dan hingga suatu hari dia meninggal dengan tenang, dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan, karena mereka datang menghantam hatimu bagaikan godam.

Jika dia masih ada, jangan lupa memberikan kasih sayangmu lebih dari yang pernag kau berikan selama ini dan jika beliau sudah tiada, ingatlah kasih sayangnya yang tulus dan tanpa syarat kepadamu...

Manajemen tim - Fantasy Premier League & Prediction Game

Manajemen tim - Fantasy Premier League & Prediction Game

Friday, November 4, 2011

Menjadi Ayam atau Elang

Seorang petani menemukan telur elang dan menempatkannya bersama telur ayam yang sedang dierami induknya. Setelah menetas elang itu hidup dan berperilaku persis seperti anak ayam, karena mengira dirinya memang anak ayam.

Pada suatu hari ia melihat seekor elang yang dengan gagah terbang mengarungi angkasa. "Wow, luar biasa Siapakah itu?" katanya penuh kekaguman." itulah elang, raja segala burung." sahut ayam disekitarnya. "Kalau saja kita bisa terbang ya? luar biasa !" Para ayam menjawab, "Ah, jangan bermimpi! Dia makhluk angkasa sedangkan kita hanya makhluk bumi. Kita hanya ayam" Demikianlah elang itu makan, minum, menjalani hidup dan akhirnya mati sebagai seekor ayam.

Nasib sepenuhnya ada ditangan kita. Langkah pertama untuk memulai perubahan adalah menyadari bahwa perubahan itu ada di tangan kita sendiri. Dalam Agama dikatakan, "Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum kalau kaum itu tidak mengubahnya sendiri." Maka untuk bisa berubah kita harus bergantung pada diri kita sendiri.

Benar bahwa kita tidak dapat memilih lingkungan kita. Tapi kita selalu bisa memilih respon , kita selalu mampu memilih tindakan kita. Memang ada hal-hal di dunia ini yang berada di luar kekuasaan kita. Tapi kita senantiasa bisa menentukan perilaku kita.

Kesadaran bahwa nasib ada di tangan kita sendiri akan memberikan dampak yang signifikan dalam hidup kita. Kita punya kemampuan menentukan apa yang akan kita perbuat. Kita punya kemampuan penuh untuk menentukan skenario hidup kita. Akan jadi apa kita 10,20 atau 30 tahun lagi. Benar, akan ada pengaruh dari luar. Tapi kita hanya dipengaruhi dan bukan ditentukan.

Kesadaran semacam ini akan membuka mata kita bahwa kita bisa menjadi apapun yang kita mau. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin. kitalah yang sering "menggembok" diri kita dengan berbagai label yang diciptakan lingkungan maupun diri kita sendiri.

Dengan melakukan hal tersebut kita akan menemukan sesuatu yang menggairahkan . Dan siapa tau kita pun bisa terbang setinggi elang di angkasa..

Find Your love…

Bila Anda Tidak mencintai pekerjaan anda, maka cintailah orang-orang yang bekerja disana. Rasakan pertemanan itu dan pekerjaan pun jadi menyenangkan…

Bila anda tida mencintai rekan-rekan kerja anda, maka cintailah suasana dan gedung kantor anda, ini mendorong anda untuk bergairah berangkat kerja dan melakukan tugas-tugas dengan lebih baik lagi.

Bila toh anda juga tidak bisa melakukannya, cintailah setiap pengalaman pulang pergi dari dan ke tempat kerja anda. Perjalanan yang menyenangkan menjadikan tujuan tampak menyenangkan juga.

Namun, bila anda tidak menemukan kesenangan disana, maka cintai apapun yang bias anda cintai dari pekerjaan anda: tanaman di atas meja, cicak di atas dinding atau gumpalan awan dibalik jendela. Apa saja…

Bila anda tak menemukan apa yang bias anda cintai dari pekerjaan Anda, maka mengapa anda berada disitu? Tak ada alasan bagi anda untuk tetap bertahan. Cepat pergi dan carilah apa yang anda cintai, lalu bekerjalah disana.

Hidup hanya sekali. Tak ada yang lebih indah selain melakukan dengan rasa cinta yang tulus…

HUKUM MENABUR DAN MENUAI

Pada suatu hari seorang pemuda sedang berjallan di tengah hutan, tiba-tiba ia mendengar jeritan minta tolong. Ternyata ia melihat seorang pemuda yang sebaya dengan dia sedang bergumul di dalam lumpur yang mengambang. Semakin bergerak malah semakin dalam ia terperosok. Pemuda yang pertama tadi dengan sekuat tenaga memberikan pertolongannya. Dengan susah payah pemuda yang terperosok itu dapat diselamatkan. Pemuda yang pertama memapah pemuda yang terperosok ini kerumahnya.
Ternyata rumah si pemuda yang kedua sangat bagus, besar dan mewah,,.. Ayah pemuda ini sangat berterima kasih atas pertolongan yang diberikan kepada anaknya, dan hendak memberikan uang. Pemuda yang pertama ini menolak pemberian tersebut. Ia berkata bahwa sudah selayaknya sesame manusia menolong orang lain yang sedang kesusahan. Sejak kejadian ini mereka menjalin persahabatan.
Si pemuda pertama adalah orang yang miskin. Sedangkan pemuda kedua adalah bangsawan yang kaya raya. Si pemuda yang miskin ini mempunyai cita-cita untuk menjadi seorang dokter, namun ia tiddak mempunyai biaya untuk kuliah. Tetapi, ayah dari pemuda bangsawan itu member beasiswa sampai akhirnya meraih gelar dokter.
Tahukah saudara nama pemuda miskin yang jadi dokter ini?
Namanya ALEXANDER FLEMING, yang kemudian menemukan obat penisilin. Sipemuda bangsawan masuk dinas militer dan dalam suatu tugas ke medan perang ia terluka parah sehingga menyebabkan demam yang sangat tinggi karena infeksi.Pada waktu itu belum ada obat untuk infeksi serupa itu. Para dokter mendengar tentang penisilin penemuan Dr.Fleming dan mereka menyuntik dengan penisilin yang merupakan obat penemuan baru.Apa yang terjadi?berangsur-angsur demam akibat infeksi itu reda dan akhirnya sembuh.
Alexander fleeming

Tahukah saudara siapa nama pemuda kaya raya itu? Namanya adalah WINSTON CHURCIL,




Perdana Menteri Inggris yang termashyur itu.Fleming menabur kebaikan, ia menuai kebaikan pula. Fleming akirnmya menemukan penicillin yang akhirnya menolong jiwa Churcil . Tidak sia-sia bukan beasiswa yang diberikan ayah Churcil?

Thursday, November 3, 2011

Dinamika Perkawinan 0-2 Tahun

Julianto Simanjuntak***

Kasus

John, seorang pria yang telah menikah dua tahun mengalami depresi yang berat. Ia merasa istrinya tidak lagi menghargai dirinya sebagai suami. Istrinya tidak tunduk pada keinginannya dalam segala hal.

Beberapa keluhan sang suami antara lain: Istrinya tidak bisa menabung, tidak taat sembahyang, terlalu memberi perhatian pada keluarga sendiri, tidak pandai merawat anak. Istrinya mau menguasai, tidak melayani kebutuhan fisik suami, memaksa suami mengurus anak. Suami dicurigai main serong dengan pembantu, dan sebagainya.

Sementara itu Mary istrinya, juga depresi sebab suaminya jarang di rumah. Suami sering mempersalahkan dia. Situasi rumah tangga seperti itu akhir-nya membuat istrinya tidak tahan, lalu mengusir suaminya secara halus. Pria itupun tidak tahan lalu pergi me-ninggalkan istri dan merasa tidak akan kembali lagi.

Situasi Keluarga

Kondisi tempat tinggal dan pekerjaan: Keluarga ini tinggal di pinggiran atau agak jauh dari pusat kota Jakarta. Suami merasa penghasilannya cukup baik, sebab ia berharap dapat ditabung oleh istri. Suami bekerja jauh dari rumah, sehingga 2 dari 3 minggu (dua pertiga) waktunya berada di luar rumah. Dengan kata lain suami sangat jarang berada di rumah.

Kondisi keluarga besar: istri sangat dekat dengan keluarganya sendiri. Ia memberi bantuan secara rutin Rp.200.000 setiap bulan pada keluarganya. Keluarga ini dibantu oleh dua orang pembantu rumah tangga.

Kondisi keluarga inti: memiliki seorang anak yang masih bayi, dan istri sedang dalam keadaan me-ngandung anak kedua. Mereka menikah hampir 2 tahun.

Analisa

Ada dua akar permasalahan mendasar yang me-nimbulkan masalah keluarga ini. Pertama, miskinnya komunikasi antara suami dan istri. Hal ini disebabkan waktu suami di luar rumah terlalu banyak. Kedua, adanya fragile dreams dan fragile ego dalam diri pria.

Komunikasi yang miskin

Dari kasus di atas, dua pertiga waktu dari suami dihabiskan di luar rumah. Itu berarti dalam setahun suami meninggalkan keluarganya selama 8 bulan. Sisanya yang empat bulan mungkin masih dipakai untuk memikirkan hal yang menyangkut pekerjaan dan kesenangannya. Jadi waktu untuk istri dan anak sedikit sekali.

Judith Balswick mengatakan bahwa komunikasi merupakan inti kehidupan keluarga (heart of the family). Artinya tiap anggota berinteraksi secara verbal dan nonverbal menyatakan emosi-emosi mereka. Melalui komunikasilah suami istri dapat menyatakan pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan sehingga hubungan itu semakin intim dan dalam.

Tanpa kemampuan berkomunikasi secara efektif, keluarga itu akan cepat menjadi hanya sekumpulan individu yang memiliki perasaan, pikiran dan keinginan masing-masing. Keluarga yang demikian akan mudah menjadi sakit dan tidak berfungsi (disfunction family).

Kebutuhan untuk berkomunikasi sangat besar bagi kaum perempuan. Hasil riset telah membuktikan bahwa ada perbedaan hakiki antara wanita dan pria dalam ke-butuhan komunikasi verbal.

Keluhan istri

Sang istri mengalami depresi berat. Sebab bagi wanita kehadiran suami di rumah merupakan kebutuhan yang sangat penting. Apalagi pada tahun-tahun pertama pernikahan dan sekaligus mempunyai bayi. Namun justru dalam usia pernikahan yang masih sangat muda itu sang suami lebih banyak di luar rumah. Para istri umumnya sangat membutuhkan kehadiran sang suami untuk melindungi, menghibur, membesarkan dan menguatkan hatinya tatkala menghadapi tekanan-tekanan.

Menurut D. Scheunemann para istri sangat butuh pernyataan dan wujud cinta, rangkulan kasih, dan tanda-tanda cinta yang romantis. Istri membutuhkan banyak waktu suaminya agar suaminya dapat mendengarkan keluhan dan pergumulannya.

Dalam ulasan mengenai apa yang dibutuhkan tiap pasangan dalam pernikahan, Gary Smalley menyebutkan ada 4 hal yaitu: Unconditional security, meaningful conversation, emotional or romantic bonding and positive physical touching. Keempat hal itu dapat dikatakan sebagai kebutuhan pokok seorang istri. Namun karena kesibukan suami yang luar biasa di luar kota dengan pekerjaan dan kuliah, maka hal-hal di atas nyaris tidak dirasakan istri.

Karena kebutuhannya tidak dipenuhi maka muncullah perasaan enggan melayani suami. Selanjutnya komunikasi yang miskin ini membuat ia mudah menjadi salah faham dan curiga.

Judson Swihart mengatakan bahwa kebutuhan terdalam dari manusia adalah merasa dihargai, dan ini khususnya ini dibutuhkan dalam kehidupan suami istri. Namun dalam deskripsi masalah kita melihat sama sekali tidak ada lagi penghargaan sang suami pada istrinya. Yang ada hanyalah kecurigaan dan ketidakpuasan. Inilah sebabnya komunikasi mereka miskin.

Para istri yang mempunyai anak secara khusus sangat mendambakan pertolongan suaminya secara fisik. Secara fisik wanita umumnya lebih lemah, apalagi saat-saat ia mengalami mensturasi. Namun istri itu tidak memperolehnya. Justru suaminya lebih banyak menuntut. “Istri itu lebih membutuhkan bahu, bukan mulut suaminya,” demikian ungkapan Gary Smalley tentang kerinduan para istri umumnya. Apalagi saat itu ia juga sedang mengandung. Suami biasanya lebih dituntut untuk perduli dan berkorban demi kepentingan tubuh istrinya.

Tidak heran jika sang istri kehilangan respect pada suaminya Respek adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam rumah nikah. Greg Johnson dan Mike Yorkey menggambarkan respek itu sebagai dasar dan sekaligus tiang penjuru bagi setiap pernikahan.

Akibat tekanan dalam perasaannya tidak heran istrinya secara agresif mulai berani menyerang sang suami dengan perkataan kotor dan ancaman. Ia juga mulai enggan melayani kebutuhan fisik suaminya, baik makan dan mungkin juga kebutuhan seksual. Istrinya sewaktu-waktu tidur di kamar lain membiarkan suaminya sendiri dengan bayinya.

Ketidaksukaan si istri makin bertambah melihat sikap suami yang sangat baik terhadap pembantu mereka. Dengan ringan tangan suaminya menemani pembantu membersihkan kamar mandi dan kompor, sementara itu untuk menolong menggantikan popok anak, suaminya keberatan.

Ia membela kepentingan pembantu dan memberi perhatian khusus. Suami justru tidak menunjukkan perhatiannya atas beratnya beban istrinya. Sebaliknya ia keberatan membantu istri mengurus anak. Tidak heran jika dalam hal ini istrinya menuduh sang suami main serong dengan pembantu.

Semuanya itu akhirnya memuncak tatkala suami hendak ke Jakarta dengan alasan check-up. Wanita itu secara halus mengusir suaminya dengan berkata, “Pergi saja, nggak pulang juga enggak apa-apa…!” Inilah yang akhirnya menambah perasaan depresi dalam diri John.

Tekanan dalam perasaan Mary ini bertambah mungkin disebabkan ia sebelumnya tidak memperhitungkan dan tidak menduga apa yang akan terjadi dalam rumah tangganya sehubungan dengan tempat kerja suami dan kuliahnya. Hal-hal ini sebenarnya sangat penting dibicarakan dan dipertimbangkan secara matang sebelum menikah.

Keluhan suami

Dari keluhan-keluhan yang diutarakan pria ini tampak dia merasa terancam kedudukannya sebagai suami. Ia merasa dilecehkan dan tidak dihargai sebagai kepala keluarga. Banyak saran dan kemauannya ditolak oleh istrinya, misalnya soal metode kontrasepsi. Ia merasa tidak dipercayai istrinya. Ia tidak sadar justru dirinya yang menjadi penyebabnya. Waktu yang ia berikan sangat minim untuk berkomunikasi dengan istri.

Hal lain adalah timbulnya kecurigaan dari pihak istri. Misalnya kehamilan kedua dari istrinya dianggap sebagai pengikat dirinya. Ia merasa istrinya sengaja membiarkan dia mengurus anak sendirian.

Baginya ini menjadi beban, sebab menganggap itu sebagai tugas istrinya. Ia juga kurang menyadari mungkin ini salah satu bentuk kekesalan istrinya karena ditinggal terlalu lama. Sang istri ingin memberitahu suami (dengan caranya sendiri) betapa beratnya menjadi seorang istri tanpa kehadiran suami dalam mengurus rumah tangga.

Dinamika Love

Robert J. Stenberg menyatakan ada tiga komponen yang membentuk cinta yakni: intimacy, passion dan commitment. Intimacy adalah aspek emosi dari cinta. Bila relasi tidak baik maka intimacy dapat melemah bahkan mati. Passion adalah sisi motivasi dari cinta. Sisi ini yang menentukan keinginan yang kuat untuk bersatu secara fisik dengan istrinya. Commitment merupakan tekad untuk memelihara cinta itu. Baik passion maupun komitmen dapat melemah dan akhirnya mati, jika komunikasi gagal.

Dalam kasus ini jelaslah bahwa mereka gagal memelihara cinta yang mungkin pernah mereka nikmati sewaktu pacaran. Ketiga unsur dari cinta ini semakin melemah dan akhirnya ‘mati’. Itu sebabnya keduanya menjadi bosan dan tidak ingin hidup bersama lagi.

Sang suami telah memporakporandakan pernikahannya dengan lebih memilih karirnya daripada rumah tangganya. Mungkin saja ia tidak menyadari hal-hal ini sebelumnya. Ia akhirnya hanya dapat merasakan akibat yang muncul dari sikapnya yang tidak dewasa dalam memasuki rumah nikah. Ia tidak menyadari bahwa penyebabnya adalah dirinya sendiri.

Sangat disayangkan, sang suami tidak menyadari bahwa depresi yang dialaminya saat ini adalah akibat ia tidak konsisten memelihara pernikahan yang telah dibentuknya. Ia terjebak pada ambisi mengejar karir sehingga tidak lagi mampu memelihara keintiman dengan istrinya. Persoalan inti lainnya adalah pria ini punya beberapa fragile dreams dan egos yang mengganggu.

Fragile dreams & fragile egos sang suami

Frank dan Mary Minirth, cs., menyebut usia pernikahan 0-2 tahun ini sebagai masa young love. Tahap ini adalah tahap awal dari lima tahap dalam pernikahan (young love, realistic love, comfortable love, renewing love, trancendent love).

Tahap ini merupakan tahap yang sangat sulit. Ia menggambarkan keluarga pada tahap awal itu bagaikan kursi (tanpa sandaran) dengan hanya memiliki dua kaki saja. Kaki pertama suami dan kaki kedua adalah sang istri.

Karena itu, usia pernikahan sampai dua tahun cenderung tidak stabil. Umumnya pada usia ini pernikahan mudah retak (fragile) dan terluka (hurt). Pada tahap ini ada beberapa hal yang perlu dikerjakan bersama antara lain: membentuk satu kebiasaan baru bersama.

Namun ini sulit, karena biasanya masing-masing membawa imajinasi dan fantasi. Dua individu yang berbeda berusaha menyatukan diri dalam hal keuangan, pengalaman masa kanak-kanak, relasi dengan keluarga asal, teman-teman lama, dan sebagainya. Karena itu tidak heran banyak konflik muncul. Konflik sering tidak terhindarkan sebab masing-masing membawa fragile egos dan fragile dreams.

William Lederer dan Don Jackson mengungkapkan hasil survai dari Mental Research Institute, bahwa umumnya pasangan yang berusia rata-rata setahun sangat menderita karena mereka merasa pernikahan mereka tidak seperti yang mereka pikirkan dan harapkan.

Banyak pasangan masa kini masuk dalam rumah nikah dengan asumsi-asumsi yang keliru. Tragisnya, menurut Gary Collins justru banyak pasangan yang kecewa karena harapan-harapan atau impiannya tidak terlaksana menjadi mundur dan tidak mau berusaha lagi.

Sebaliknya jutsru mereka membuat tingkah laku kekanak-kanakan yang menambah ketegangan pernikahan tersebut. Dalam deskripsi jelas sekali baik suami maupun istri sudah mulai ingin mundur dan mengakhiri pernikahan itu.

Fragile dreams

Pertama, pria ini memiliki obsesi bahwa istrinya harus rajin sembahyang subuh setiap hari. Keinginan dan harapan ini nampaknya memang baik. Namun itu tidak mudah bagi istrinya dengan seorang bayi. Apalagi sang suami jarang di rumah. Kalaupun di rumah suaminya lebih banyak menuntut istri daripada membantu. Si ibu dapat dipastikan setiap malamnya kurang tidur karena mengurus sang bayi. Tuntutan ini tentu sangat menyakitkan hati istrinya. Sebab suaminya seolah-olah tidak memahami keadaannya. Sang suami juga merasa kecewa karena merasa kurang percaya akan pernyataan istrinya bahwa ia berdoa jika suaminya tidak di rumah.

Kedua, ia berharap istrinya pandai dan cakap dalam mengurus anak sehingga sedapat mungkin jangan sampai sakit tanpa bantuannya. Ia merasa tidak perlu ikut mengurus anak, sebab anak adalah urusan istri. Itu sebabnya mungkin ia tidak segan-segan meninggalkan istrinya dalam waktu yang lama. Jelas ini harapan dan pemikiran yang keliru.

Fragile Egos

Pertama, pria ini masih membawa pola hidup dari masa lalunya yang manja. Akibatnya ia merasa membantu istri mengurus anak adalah suatu beban. Ia hanya memikirkan kesenangannya sendiri. Ia kurang perduli akan kelelahan dan beban istrinya berminggu-minggu mengurus rumah tangga tanpa kehadirannya.

Kedua, ia tampaknya pandai bergaul. Ia punya banyak teman di kantor. Dalam deskripsi ia mengundang teman-temannya sampai 100 orang. Dalam pengakuannya ia bahkan pernah pacaran dengan lebih dari selusin wanita. Namun sudah seharusnya ia meninggalkan kebiasaan hura-hura dengan teman, dan sebagainya. Tidak heran istrinya enggan menemani suaminya selama acara berlangsung. Ia tidak menyadari bahwa itu hanya sebagai akibat perlakuannya kepada istrinya. Istrinya kecewa melihat bagaimana suaminya begitu baik terhadap teman-temannya namun ia sendiri kurang merasakannya.

Cikeas: Soeharto’s Jl. Cendana redux

Friday, November 04, 2011 08:48 AM
Follow us on [facebook] [twitter] [rss] [Blackberry Application] [iPhone Application] [Mobile Version]
Headlines

Nani Afrida, The Jakarta Post, Jakarta | Tue, 10/18/2011 12:22 PM



New start?: President Susilo Bambang Yudhoyono (fourth left) makes a statement about the Cabinet reshuffle from his home in Cikeas in Bogor, West Java, as Vice President Boediono (fifth left) and Yudhoyono's coalition partners look on. New start?: President Susilo Bambang Yudhoyono (fourth left) makes a statement about the Cabinet reshuffle from his home in Cikeas in Bogor, West Java, as Vice President Boediono (fifth left) and Yudhoyono's coalition partners look on. President Susilo Bambang Yudhoyono’s luxurious home in the Puri Cikeas Indah housing complex in Bogor, West Java, has the same resonance as the private residence of former dictator Soeharto on the once-sacred Jl. Cendana in Jakarta.

Most Indonesians associate Cikeas with Yudhoyono. His sons, Agus Harimurti and Edhie “Ibas” Baskoro, have been dubbed “The Princes of Cikeas”, recalling Soeharto’s youngest son, Hutomo “Tommy” Mandala Putra, who was called “The Prince of Cendana”.

History unfolded in Cikeas several times, including when Yuhoyono announced his runs for president in 2004 and 2009, and when he eventually delivered victory speeches.

Cikeas was also the place where Yudhoyono summoned candidates for ministerial slots and high-ranking jobs when forming his Cabinets in 2004 and 2009.

Presidential politics aside, Cikeas, built in 1997, is also the place where Yudhoyono feels comfortable enough to weep.

Before an audience of Democratic Party politicians in May, Yudhoyono cried after the party’s then treasurer, former lawmaker Muhammad Nazaruddin, fled the country to escape graft charges.

Cikeas became a political center again after President revealed his plan to shake up the Cabinet and started summoning politicians, bureaucrats, and professionals to his residence on Oct. 13.

The President’s special assistant for political affairs, Daniel Sparringa, said neither politics nor supernatural reasons were behind Yudhoyono decision to stay at Cikeas when deciding important policies.

“At the Palace, the President only has two small rooms in which to contemplate. It’s difficult for him to concentrate, as many places are actually public areas,” Daniel said.

“In Cikeas, Yudhoyono feels free to work the way he likes. He can even wear shorts to go around without being spotted by others.”

The president’s house, which sits on a 7,500-square-meter plot, is around 100 meters from the main entrance to the Puri Cikeas Indah housing complex, which is protected by the Presidential Security Guards.

Several high ranking generals and officials also live in the compound, including Coordinating Political, Legal and Security Affairs Minister Djoko Suyanto.

All the President’s neighbors have luxury houses.

Although many people complain of traffic jams caused by the presidential motorcade as Yudhoyono commutes to Jakarta, some people living nearby said they felt blessed to have the President as a neighbor.

Nyai Imas, 40, the owner of a nearby noodle kiosk, said she had a rush of customers, including security guards, police officers and even journalists, whenever Yudhoyono was at home.

“Even though I’m concern that terrorists might target the President’s house, I’m pretty happy to live here, as I can see the President pass in front of my kiosk and wave his hand to the people,” she said.