Carl Brashear sangat sedih, karena sebentar lagi dia akan dipensiunkan dari pekerjaannya. Usianya baru 39 tahun dan dia sudah mau sampai di puncak cita citanya menjadi anggota pasukan elite penyelam angkatan Laut Amerika Serikat sebagai orang berkulit hitam yang pertama. Namun malang tak dapat ditolak kata pepatah, dalam suatu misi penyelaman di Laut Dalam setelah dia berhasil menemukan sisa sisa bom perang dunia kedua, di atas kapal yang mengangkat temuannya itu kakinya tersambar seling yang lepas. Patah dan putus. Dia sempat menangis dan menyesali nasib.
Akan tetapi kembali kata kata ayahnya muncul di kepala dan di hatinya. Melahirkan semangat dan daya juang yang tiada tara. Dia berlatih keras, mempergunakan kaki barunya, kaki palsu untuk kaki kirinya, tumpuan dan penjaga kesimbangan. Berlatih dan berjuang, demi cita cita pribadi, demi masa depan keluarga dan terutama demi tugas dan tanggung jawabnya sebagai penyelam di kesatuan kebanggaannya Angkatan Laut Amerika Serikat. Kisah Carl Brashear ini diangkat ke layar lebar menjadi sebuah film yang sangat inspiratif dengan judul The Men Of Honor. Orang orang Terhormat. Sebuah film yang sangat bagus diperankan oleh Cuba Gooding Jr dengan Robert De Niro.
Carl Brashear Asli Dengan Cuba Gooding Yang Memerankan Film The Men Of Honor. Sumber Foto : cdiver.net
Menurutku kisah hidup Carl Brashear sangat sesuai dengan judul yang diberikan kepada film yang beredar sekitar 12 tahun yang lalu, The Men Of Honor. Carl Brashear memang layak disebut sebagai orang terhormat, karena oleh karakter yang dimilikinya dia berhasil mengubah nasib dirinya dan jutaan orang kulit hitam berikutnya. Dia mempunyai keberanian, kecerdasan, daya tahan serta rasa cinta yang amat tulus terhadap bangsanya melalui kesatuannya Angkatan Laut Amerika Serikat. Karakternya terbentuk di tengah kesulitan keluarga hitam Amerika kala itu, serta kata kata nasihat yang sangat kuat dan inspiratif dari ayahnya :
Jangan, jangan pernah kembali.
Pergilah dan bertempurlah, jangan terima janji janji
Kalau perlu langgarlah peraturan.
Dan bila keadaan jadi sulit, pastilah begitu. Jangan menyerah.
Jangan pernah menyerah.
Kini pergilah, jangan pernah kembali lagi.
Walau untuk waktu yang lama.
Carl Brashear masih hidup sampai sekarang, dan tetap menjadi inspirasi bagi penyelam penyelam muda di Amerika Serikat, serta memberi inspirasi bagi ribuan bahkan jutaan anak anak muda di seluruh dunia. Di Indonesia film Carl Brashear banyak dipakai para motivator untuk membangkitkan semangat orang orang di seminar seminar.
Satu satunya Orang Berkulit Hitam. Carl Brashear berdiri di tengan dua no 2 kanan. Sumber Foto : divingheritage.com
Orang orang Terhormat.
Masih adakah orang orang terhormat di Indonesia? Siapakah orang orang terhormat itu kalau masih ada? Belajar dari kisah hidup Carl Brashear, paling tidak ada 4 ciri ciri orang terhormat. Berani, cerdas, punya daya tahan (endurance) serta cinta yang tulus kepada bangsanya. Saya kira ada beberapa nama yang patut kita sejajarkan dengan Carl Brashear. Beberapa nama yang masih saya ingat adalah : Johanes Leimena, Sarwo Edhie Wibowo, Jeneral Polisi Hoegeng, Yap Thian Hien, Baharuddin Lopa, Agus Wirahadikusumah (pernah menjadi Pangkostrad), Abdurrachman Wahid (Gus Dur) serta Munir. Yang paling menonjol dari orang orang diatas menurut hemat saya adalah rasa cinta kepada Bangsa Indonesia atau sifat sifat kenegarawanan mereka. Juga kecerdasan yang dimiliki seperti Letjen (Alm) Agus Wirahadikusumah yang ketika dia masih hidup selalu dipuji oleh Mantan Presiden Abdurrachman Wahid almarhum.
Bagaimana dengan sikap hidup mereka terhadap harta dan kekayaan. Saya kira semua kita setuju bahwa nama nama di atas menempatkan kekayaan dan harta dibagian paling bawah prioritas kehidupannya. Saya sering mendengar bahwa Jenderal Sarwo Edhie adalah satu dari sedikit Jenderal yang tidak mempunyai rumah pribadi sampai dia pensiun. Almarhum Munir hanya mempunyai satu sepeda motor butut diakhir hidupnya. Baharuddin Lopa mempunyai rumah yang sangat sederhana di daerah Pondok Kelapa, Yap Thian Hien tidak pernah mematok bayaran bagi kasus yang dibelanya. Johannes Leimena hanya menyuguhkan singkong goreng kepada tamu tamu yang berkunjung. Dan kita pasti semua ingat bagaimana sederhananya gaya hidup Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso. Sering dijadikan guyonan, bahwa hanya ada 3 polisi yang paling jujur dan berani. Jenderal Hoegeng, Polisi Tidur dan Polisi Patung.
Bagaimana dengan yang masih hidup. Adakah mereka yang layak disebut dengan orang orang terhormat? Pasti ada, namun yang saya tahu hanya sedikit. Mungkin rekan rekan Kompasianer tahu lebih banyak. Beberapa nama yang menurut saya layak disebut orang orang terhormat dengan 4 kriteria tadi adalah : BJ Habibie, Sintong Panjaitan, Hakim Albertina, Antasari Azhar, dan Sri Mulyani
Pertama kita lihat kecerdasannya, semua nama nama di atas cerdas. Bahkan yang tergolong sangat cerdas pun ada seperti BJ Habibie, Sri Mulyani dan Sintong Panjaitan. Bagaimana dengan keberaniannya. Sangat menonjol keberanian lima nama di atas bukan? Lihat lah keberanian Hakin Albertina saat menghakimi Gayus Tambunan. Vonis hukuman 7 tahun barangkali adalah yang pertama diberikan kepada pelaku korupsi. Denni Indrayana sebelum diangkat jadi Staf Presiden pernah mengatakan di suatu seminar bahwa rata rata hukuman pelaku korupsi di Indonesia di bawah 6 tahun. Lalu lihat Sintong Panjaitan bagaimana hebatnya dia saat menumpas Kahar Muzakar, serta melumpuhkan pembajak pesawat Garuda Woyla di Bangkok beberapa puluh tahun yang lalu. Namun keberanian Sintong yang utama ialah dia berani menolak Jakarta demia kemanusiaan, sehingga membuat dia dicopot sebagai Pangdam Udayana.
Sintong Panjaitan. Terakhir dengan pangkat Letnan Jenderal. Sumber foto : dwigatta.blogspot.com.
Lalu bagaimana keberanian Antasari Azhar dan Sri Mulyani? Luar biasa dan tiada bandingannya. Sri Mulyani dan Antasari Azhar adalah ahli keuangan dan praktisi hukum yang mempunyai keberanian dan kecerdasan di bidangnya. Satu kualitas lagi yang paling penting adalah rasa cinta Bangsa atau sifat kenegarawanan mereka. Saya hanya berani menjamin rasa kenegarawanan Sintong Panjaitan. Selebihnya seperti BJ Habibie yang selain sebagai warga negara Indonesia juga mempunyai kewarga negaraan Jerman (bahkan diangkat menjadi warga negara kelas satu karena prestasinya di bidang teknologi dirgantara). Bagaimana dengan Antasari Azhar, Hakim Albertina dan Sri Mulyani? Saya tidak berani menjamin, namun juga tidak berani mengatakan bahwa mereka tidak mempunyai rasa cinta bangsa. Bahkan dari keberanian keberanian mereka di dalam profesi dan pekerjaannya saya pikir mereka lah yang mempunyai sifat sifat keberanian yang paling menonjol saat ini. Mereka berlima dengan demikian layaklah disebut sebagai Orang Orang terhormat. The Men Of Honor.
Bagaimana Melahirkan Karakter Orang Orang Terhormat.
Dalam teori Character Building yang saya ketahui bahwa karakter terbentuk melalui warisan genetis dengan pengaruh lingkungan. Genetis berpengaruh menimbulkan bakat bawaan, namun lingkungan lah yang lebih kuat membentuk karakter seseorang. Orang Batak yang lahir dan besar di Jogja serta orang Jawa yang menjadi Puja Kesuma ternyata berbeda dengan orang Batak dan orang Jawa yang besar di lingkungan asli mereka. Berarti lingkungan lah yang lebih kuat membentuk karakter. Dengan demikian, peranan orang tua lah yang paling kuat membentuk karakter anak anaknya. Ayah dan Ibu yang bersih, bijaksana, berani serta trampil berkomunikasi dengan anaknya, dekat dengan kehidupan anak anaknya pasti akan membentuk karakter anak anaknya menjadi orang orang terhormat.
Sri Mulyani Saat Jadi Menkeu. Sumber Foto : archive.kaskus.us.
Lingkungan mikro dan lingkungan makro skala negara dengan demikian ternyata sangat besar peranan dan andilnya dalam membentuk karakter anak anak Bangsa Indonesia. Disamping itu peranan tokoh agama yang tulus mengajarkan nilai nilai agama serta guru sekolah yang ikhlas memotivasi dan mengajari anak anak didiknya pasti juga berkontribusi sangat besar dalam membentuk karakter menjadi orang orang terhormat.
Pada sisi yang lain tontonan tontonan yang disuguhkan dan hadir di ruang ruang paling pribadi di tengah keluarga bisa menjadi antiseden terhadap karakter orang orang kerdil. Sehingga tantangan kita semua untuk menumbuhkan karakter yang baik dan positif bagi anak anak bangsa sungguh menjadi pekerjaan yang paling sulit namun paling mulia untuk segera dilakukan. Pepatah orang bijak, masalah hari ini adalah akibat terlalu kompromi di masa lalu. Kelak akan menjadi lebih sulit lagi menemukan orang orang terhormat di Bangsa Indonesia jika tidak segera kita mulai. Terima kasih.
No comments:
Post a Comment