Monday, November 7, 2011

SANDAL KULIT SANG RAJA

Seorang maharaja akan berkeliling untuk melihat keadaan rakyatnya. Ia memutuskan untuk berjalan kaki. Baru beberapa meter berjalan di luar istana kakinya terluka karena terantuk batu. Ia berpikir, “ternyata jalan-jalan di negeri ku ini jelek sekali. Aku harus memperbaikinya.“
Maharaja lalu memanggil seluruh menteri istana. IA memerintahkan untuk melapis seluruh jalan-jalan di negerinya dengan kulit sapi yang terbaik. Segera saja menteri istana melakukan persiapan-persiapan. Mereka mengumpulkan seluruh sapi dari seluruh negeri.
Ditengah-tengah kesibukan yang luar biasa itu, datanglah seorang petapa menghadap maharaja. Ia berkata pada maharaja, “Wahai paduka kenapa paduka hendak membuat sekian banyak kulit sapi untuk melapisi jalan-jalan di negeri ini, padahal yang sesungguhnya yang paduka butuhkan hanyalah dua potong kulit sapi untuk melapisi telapak kaki paduka saja?”

Ada pelajaran berharga dari cerita itu. Untuk membuat dunimenjadi tempat yang nyaman untuk hidup, kadang kala kita harus mengubah cara pandang kita, hati kta dan diri kita sendiri dan bukan dengan jalan mengubah dunia itu.
Karena kita sering kali keliru dalam menafsirkan dunia. Dunia, dalam pikiran kita, kadang hanyalah suatu bentuk personal, tidak ada orang lain yang terlibat disana. Sebab sering kali dalam pandangan kita dunia adalah bayangan diri kita sendiri.
Ya,memang jalan kehidupan yang kita tempuh masih terjal dan berbatu. Manakah yang kita pilih, melapisi jalan itu dengan permadani berbulu agar kita tidak pernah merasakan sakit, atau melapisi hati kita agar kita dapat bertahan melalui jalan-jalan itu?

No comments:

Post a Comment